selamat datang di blog saya

Rabu, 28 November 2012

IDENTIFIKASI PERTAMBANGAN


TEKNOLOGI LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Studi Identifikasi Dampak Lingkungan Pertambangan Emas Skala Kecil di Kabupaten Garut (Studi Kasus di Desa Mulyajaya)




Pertambangan emas rakyat di Kabupaten Garut berada di wilayah selatan kabupaten. Pertambangan tersebut telah memberikan manfaat ekonomi berupa penyerapan tenaga kerja dan keuntungan bagi sebagian masyarakat dan pemodal di belakangnya. Namun manfaat tersebut hanya bersifat mikro ekonomi, sedang dari sisi makro kegiatan pertambangan emas tersebut sebagai penyebab terjadinya proses reduksi nilai potensi ekonomi wilayah.



1.   Reduksi terjadi karena dua hal, yaitu :

  • Pencemaran lingkungan dari proses penambangan dan proses pengolahan bijih emas
  • Tidak adanya pendapatan yang diperoleh daerah Pertambangan emas tersebut


2.   Tujuan

Tujuan studi identifikasi potensi dampak lingkungan pertambangan emas skala kecil adalah penyusunan dan pembuatan informasi lingkungan berupa komponen pertambangan emas skala kecil yang berdampak terhadap lingkungan dan penanganannya.


3.   Persepsi Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 30 responden terpilih di daerah sekitar pertambangan menunjukkan, bahwa jumlah responden yang menerima sebanyak 15 orang, dan yang menolak sebanyak 11 orang, serta yang abstain sebanyak 4 orang. Sehingga jumlah responden yang menerima dan yang menolak kehadiran pertambangan emas rakyat di Desa Mulyajaya hampir berimbang. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang menyeluruh dengan mendalami berbagai aspirasi yang muncul dari kedua pihak untuk melanjutkan kehadiran pertambangan dalam bentuk resmi.


4.   Penanganan Dampak

a. Penentuan dan Pembatasan Penambangan

b. Relokasi pengolahan

c. Perbaikan pengelolaan pertambangan emas

d. Perbaikan unit pengolahan



5.   Kesimpulan

Pertambangan emas skala kecil di Desa Mulyajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut berpotensi menimbulkan dampak negatip terhadap lingkungan. Potensi dampak negatip tersebut adalah perusakan hutan lindung, terdistrisinya merkuri ke perairan umum dan lahan umum, friksi sosial, serta tidak adanya pemasukan bagi pendapatan asli daerah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar