2IB01
Pendidikan Pancasila
MESIN PEMBUAT BATU BATA
Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan
peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat
sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti
properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama
pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata.Meskipun dewasa ini sudah
ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan,
tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata.
MANFAAT
Hasil dari usaha
produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan
dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalampembuatan rumah
sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.
C. PERSYARATAN
LOKASI
Mengenai lokasi
usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah
dijangkau dari lokasi pemasaran dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan
tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah
yang siap dipasarkan.
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan.
a. Pemilihan Lahan.
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/ membukit, dan tekstur
tanah meranya sangat liat, jangan jang terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang
bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan
sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
b.
Pembuatan Bagunan/ Pabrik.
Ukuran luas bangunan ± 30M2.
Pabrik terdiri dari 4 Bagian, yaitu :
1. Tempat Pengadukan dan Pencetakan.
2. Tempat Penjemuran.
3. Tempat Pembakaran.
4. Tempat Pengumpulan Batu Bata siap dipasarkan.
c. Peralatan.
1. Mesin Pencetak Bata berfungsi sebagai pengaduk tanah merah
agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata
2. Mesin
Domping, Mesin Domping berpungsi sebagai penggerak mesin pencetak bata
Gbr. Mesin Domping
3.
Gerobak Kayu.
4. Gerobak Arco.
5. Cangkul.
6. Sekop.
d. Bahan Bakar.
1. Solar.
2. Kayu Ulin.
e. Bahan Campuran.
1. Air.
2. Minyak Sawit.
2. Proses Pencetakan.
Tahapan Pencetakan :
·
Tanah
merah yang telah terkumpul di siram dengan air sekupnya.
·
Masukan
tanah merah tersebut dengan menggunakan sekop kedalam mesin pencetak bata.
Gbr. Proses Pencetakan
·
Berikan
miyak sawit di tempat keluarnya cetakan bata pada mesin, agar bata dapat
tercetak rapi, apa bila catakan bata yang keluar dari mesin cetak belum padat
atau pecah, pekerjaan bisa diulanggi, dengan memasukan kembali tanah merah
(bata) ke dalam mesin pencetak sampai cetakan bata yang keluar betul-betul
padat dan rapi.
·
Potong
cetakan bata yang memanjang dengan alat potong yang telah tersedia. Dalam satu
kali pemotongan menghasilkan 3 biji bata.
Gbr. Proses Pemotongan
·
Angkat
dan letakan atau susun hasil cetakan yang sudah terpotong rapi
ketempatnya.Dengan mesin pencetak bata dan 3 orang karyawan dalam 1 hari dapat
mencetak 5000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar yang
diperlukan dalam setiap produksi 1000 biji bata sebanyak 1 liter.
Gbr. Proses pengumpulan hasil cetakan
3. Proses
Penjemuran.
Penjemuran dilakukan sampai batu bata mengering. Penjemuran ini membutuhkan
waktu 5 hari non stop, dengan catatan cuaca cerah.
Gbr. Proses Penjemuran
4. Proses
Pembakaran.
·
Proses
pembakaran dilakukan selama 48 Jam (2 hari) non stop. Setiap satu kali
pembakaran terdapat 70.000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah
potongan kayu ulin, agar bahan bakar tahan lama. Potongan Kayu ulin yang
digunakan sebanyak 2,5 ret dump trek.
·
Jika
kondisi cuaca cerah (musim kemarau), pembakaran
dapat dilakukan setiap 20 hari. Apabila kondisi cuaca dimusim penghujan,
maka pembakaran hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 bulan.
Gbr. Proses Pembakaran
5. Batu
Bata Merah siap Dipasarkan.
Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya di beli oleh 2 konsumen
( 2 buah rumah). Ruang lingkup pemasaran adalah wilayah kecamatan Batulicin dan
Kecamatan Simpang Empat. Ukuran untuk batu bata merah Panjang 19cm x Lebar 9 cm
x Tebal 5cm.
www.gunadarma.ac.id