selamat datang di blog saya

Jumat, 12 April 2013

INOVASI MANUSIA dalam Mengelola Sumber Daya

ILham Saputra
2IB01
Pendidikan Pancasila



MESIN PEMBUAT BATU BATA



     Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata.Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata.   


 MANFAAT
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalampembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.
C.    PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah yang siap dipasarkan. 


1.    Penyiapan Sarana dan Peralatan.




a.    Pemilihan Lahan.
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/ membukit, dan tekstur tanah meranya sangat liat, jangan jang terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.

b.    Pembuatan Bagunan/ Pabrik.
Ukuran luas bangunan ± 30M2.
Pabrik terdiri dari 4 Bagian, yaitu :
1.    Tempat Pengadukan dan Pencetakan.
2.    Tempat Penjemuran.
3.    Tempat Pembakaran.
4.    Tempat Pengumpulan Batu Bata siap dipasarkan.


c.    Peralatan.
1.    Mesin Pencetak Bata berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata


2.    Mesin Domping, Mesin Domping berpungsi sebagai penggerak mesin pencetak bata
Gbr. Mesin Domping
3.    Gerobak Kayu.
4.    Gerobak Arco.
5.    Cangkul.
6.    Sekop.


d.    Bahan Bakar.
1.    Solar.
2.    Kayu Ulin.



e.    Bahan Campuran.
1.    Air.
2.    Minyak Sawit.



2.    Proses Pencetakan.
Tahapan Pencetakan :

·         Tanah merah yang telah terkumpul di siram dengan air sekupnya.
·         Masukan tanah merah tersebut dengan menggunakan sekop kedalam mesin pencetak bata.


Gbr. Proses Pencetakan
·         Berikan miyak sawit di tempat keluarnya cetakan bata pada mesin, agar bata dapat tercetak rapi, apa bila catakan bata yang keluar dari mesin cetak belum padat atau pecah, pekerjaan bisa diulanggi, dengan memasukan kembali tanah merah (bata) ke dalam mesin pencetak sampai cetakan bata yang keluar betul-betul padat dan rapi.
·         Potong cetakan bata yang memanjang dengan alat potong yang telah tersedia. Dalam satu kali pemotongan menghasilkan 3 biji bata.


Gbr. Proses Pemotongan
·         Angkat dan letakan atau susun hasil cetakan yang sudah terpotong rapi ketempatnya.Dengan mesin pencetak bata dan 3 orang karyawan dalam 1 hari dapat mencetak 5000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar yang diperlukan dalam setiap produksi 1000 biji bata sebanyak 1 liter.


Gbr. Proses pengumpulan hasil cetakan
3.    Proses Penjemuran.

Penjemuran dilakukan sampai batu bata mengering. Penjemuran ini membutuhkan waktu 5 hari non stop, dengan catatan cuaca cerah.



Gbr. Proses Penjemuran
4.    Proses Pembakaran.
·         Proses pembakaran dilakukan selama 48 Jam (2 hari) non stop. Setiap satu kali pembakaran terdapat 70.000 biji bata.  Bahan bakar yang digunakan adalah potongan kayu ulin, agar bahan bakar tahan lama. Potongan Kayu ulin yang digunakan sebanyak 2,5 ret dump trek.
·         Jika  kondisi cuaca  cerah  (musim kemarau),  pembakaran  dapat  dilakukan setiap 20 hari. Apabila kondisi cuaca dimusim penghujan, maka pembakaran hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 bulan.


Gbr. Proses Pembakaran
5.    Batu Bata Merah siap Dipasarkan.

Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya di beli oleh 2 konsumen ( 2 buah rumah). Ruang lingkup pemasaran adalah wilayah kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat. Ukuran untuk batu bata merah Panjang 19cm x Lebar 9 cm x Tebal 5cm.


www.gunadarma.ac.id